---NgacoNews---
berita paling ga penting & ga masuk akal
editor : Ka_Herdi
Seperti yang telah kita ketahui beberapa hal yang tidak bisa dilepaskan dari bulan ramadhan adalah petasan. Sejak dari saya masih jaman SD samapai sekarang petasan masih saja menjadi budaya di bulan puasa yang tidak bisa dihilangkan. padahal pemerintah sudah menghimbau dan melarang masyarakat untuk menggunakan, mengedarkan, menjualkan, apalagi memakan petasan. Bukan karena rasanya tidak enak, melainkan larangan ini terjadi karena petasan ini berbahaya.
Dikarenakan hal itu maka pada hari ini polisi dan satpol PP melakukan razia ke berbagai tempat untuk menertibkannya, kami dari nGacoNews mencoba untuk mewawanari salah satu penjual petasan di daerah Suka Meledak yang memang dimana desa ini adalah salah satu desa yang menjadi perhatian polisi. Tapi sebelum mewawancarai warga, sekarang di samping saya ada Bapak Komisaris Sutoyo dari kepolisian.
"Selamat pagi pak,"
"selamat pagi nak"
"oke langsung saja, menurut bapak bagaimana oprasi razia kali ini pak? apakah akan berhasil menertibkan masyarakat dalam penggunaan petasan? karena seperti yang telah kita ketahui, tiap bulan puasa razia itu selalu dilaksanakan, tapi masih saja ada orang atau oknum tertentu yang menjual petasan bahkan ada yang jualan bajigur saat tengah hari."
"jadi begini sodaraaaaa,, sodara siapa ya?"
" '_' Ka_herdi pak!!"
"oh ia, jadi begini sodara kaherdi, kami disini mencoba untuk mengamankan lingkungan masyarakat, soal berhasil atau tidaknya oprasi, ini kembali kepada kesadaran masyarakat itu sendiri, dan soal jualan bajigur menurut saya itu tidak ada hubungannya"
"lho tapi sekarang ini kan puasa pak, ko malah jualan siang-siang? kan ga bakalan laku" tanya dengan wajah serius.
"ya mana saya tau bukan saya jang jualan, coba aja anda tanyakan ke pihak yang terkait, jgn ke saya" jawab polisi karena keuheul di anggap sebagai tukang bajigur.
"kali aja saya mah bapa tau masalah ini"
"saya ini mau razia petasan mas, bukan razia tukang bajigur"
"oh ia, maaf pak terimakasih atas informasinya"
Begitulah hasil wawancara kami dengan pihak kepolisian yang hampir bersitegang karena tukang bajigur,
untuk mengetahui bagai mana keadaan desa suka Meledak mari kita cek ke tempat kejadian. Desa ini termasuk desa berkembang yang dimana warga desannya rata-rata berprofesi sebagai pilot, direktur perusahaan, bahkan ada yang berprofesi sebagai tukang bajigur. Sebelumnya juga di desa ini telah terjadi insiden ledakan yang dimana menelan korban, 10orang dari korban, 7 dilarikan kerumah sakit, dan 3 lainnya berlari sendiri ke rumah sakit dikarenakan teu kabagean mobil ambulan. Baiklah pemirsa saat ini saya telah bersama bapak wardiman salah satu penjual petasan.
"Sudah berapa lama bapak berjualan petasan?" bari nagcungkeun mic ka beungut.a pa wardiman
"maaf mas sebelumnya, ini mic nya kena mata saya" jawab pa wardiman sambil tersipu malu hyng ngababuk wartawan.a
"oh ia maaf mas"
"sayaaaaa jualan petasan sejak kelas 4 SD mas, dimana alhamdulillah karena jualan petasan ini saya bisa menyekolahkan anak saya sampai ke Jerman, dan anak yang satu lagi baru saja diterima sebagai kameramen disalah satu stasion kereta api" #stasion teleisi meurun nya maksudna mah
"wah kalau begitu bapak ini salah satu penjual petasan yang sukses ya?"
"ah ngga juga mas, sesukses2nya tukang petasan juga tetep aja hidup mah susah mas, mau makan 3x sehari aj susah mas,,,"
"lha tapi k bisa ba menyekolahkan anak yang satu sampai ke jerman, dan yang satu lagi jadi kameramen?"
"nah kalau soal itu saya juga bingung mas, saya pun pernah mendiskusikan itu dengan istri saya sampai beberapa hari, setelah kami berfikir berkali-kali akhirnya semuanya menjadi jelas mas,"
"menjadi jelas bagaimana pak?"
"ternyata saya dan isri tidak punya anak, dan yang sekolah ke Jerman, dan yang menjadi kameramen itu adalah anak tetangga saya"
" :o (soak) naha di caritakeun boga budak???" ambek ka tukang petasan
"sabar ka, lagi puasa tong aambekan" potong kameraman nGacoNews
"njir aral kieu urang asa teu bener wae wawancara teh urang mah, boa boa kamu kameramen anu di caritakeun ku si bapa ieu"
"nya eta emang urang" jawab kameraman ti'is
" hah? '_'?,
oke lah kita lanjutkan lagi wawancaranya, kita cari lagi penjual petasan yang lain,, nah ini ada yang menarik,,,,,
"bapak yang lain-lain disini itu jualan petasan ko bapa malah jualan tabung gas?"
"oh ini, iya mas ini salah satu terobosan saya dalam industri pepetasan, dimana tabung gas inilah yang jadi petasan, dengan sedikit modofikasi dikasi sumbu biar di seungut"
"wah menarik sekali ya? darimana bapak mendapat inspirasi yang NgGa banget ini?
"ini terinpirasi saat saya sedang menonton acara gosip mas, dimana saat itu ada syahrini yang sedang naik daun oleh kata-kata mutiaranya yaitu "sesuatu" dan "alhamdulillah", saat itu saya berfikir bahwa petasan yang ada selama ini kurang sesuatu gitu mas, nah saat berfikir itu istri saya maau masak dan ternyata gasnya bocor meledak lah tabung gas itu dan menghanguskan rumah saya, saat itu lah saya mendapatkan ispirasi ini, dan saya namakan petasan ini petasan "SESUATU"
"oh begitu ya mas, oke baik terimakasih mas atas waktunya"
Begitulah keadaan saat ini di lapangan, usaha polisi untuk menertibkan masyarak memang haruslah di bantu juga oleh kesadaran masyarakat itu sendiri, jika tidak akibatnya seperti tadi, petasan bukannya hilang dari peredaran namun malah timbul inovasi yang lain yang lebih berbahaya yaitu salahsatunya adalah petasan "SEUATU", polisi dan pemerintah yang mengetahui tentang informasi ini lalu segera menarik peredaran penjualan tabung gas, dari pasaran dan dari rumah-rumah karena khawatir tabung2 gas yang ada di rumah-rumah akan digunakan sebagai petasan oleh para suami, alhasil ibu rumah tangga pun melakukan protes atas penarikan tabung gas ini dari rumah mereka.
begitulah laporan situasi saat ini, saya Ka_herdi, desa suka meledak melaporkan
posting ini hanya untuk hiburan semata
No comments:
Post a Comment