Sunday, July 15, 2012

"SHKP" chapter3.2_gadis idaman

YeAAAaaAAAh \[=_+]/   

(lanjutan dari "SHKP" chapter3.1)
   Ari dan Uki masih memperhatikan gadis itu, lalu mereka sempat bertatapan langsung dengannya dengan senyum yang menyejukan hati lalu pergi begitu saja dengan pesonanya yang mebuat tak sadarkan diri.
    "Ri aku belum pernah melihat gadis itu sebelumnya, apakah kamu pernah melihatnya?"
    "ya, sama denganku, aku juga baru pertama kali melihatnya, sepertinya dia tidak berasal dari daerah sini"
    "mudah-mudahan saja ia murid pindahan yang akan melanjutkan studinya di sekolah kita, hahaha.. melihatnya saja sudah membuatku bahagia"
    "ya mudah-mudahan saja, hha, ayolah cepat kita kembali ke kelas"
    Tak terasa jam pelajaran pertama telah usai dan sekarang saatnya istirahat. Ari dan Uki hanya berdiam diri saja di kelas dan bermalas-malasan, suasana kelas masih agak sedikit canggung karena kita belum saling kenal. Begitulah suasana kelas baru dengan teman yang baru pula, tiba-tiba ada seorang siswa yang maju kedepan, Rian namanya ia meminta perhatian teman-teman yang lainnya. Ia berinisiatif dan menganjurkan teman-teman yang lainnya agar kita segera memilih ketuakelas dan memilih seksi-seksi yang lainya untuk organisasi kelas. Namun sepertinya Ari dan Uki tidak begitu tertarik, mereka keluar meninggalkan ruangan kelas ketika Rian
berbicara, dan begitulah mereka pergi ke perpustakaan untuk bersantay. 
     Suasana pepus terasa begitu kondusif sekali bila di gunakan untuk tidur siang, Ari dan Uki yang niat sebenarnya datang ke perpus adalah untuk kabur dari musyawarah pemilihan kelas mau tidak mau akhirnya membaca-baca buku yang ada di perpus, yah mereka itu sebenarnya memang murid yang lumayan cerdas , itulah mengapa mereka berada di kelas XI IPA2. Model Penyusunan Kelas di Sekolah kami adalah berdasarkan ranking di kelas sebelumnya. 
     Ketika mulai jenuh membaca, mereka mula melakukan pelemasan otot leher tengok kanan tengok kiri dengan mode mata memburu sesuatu yaitu wanita cantik, itu karena selain tempat membaca perpus ini juga dijadikan sebagai tempat untuk nongkrong.lumayan lama membaca sepertinya membuat mereka mulai mengantuk, dan yang pertama tumbang adalah ari, ia terkulai begitusaja di  atas meja dengan buku yang masih di tangan, Ukipus sepertiya akan tertidur tapi tanpa mereka sadari masuklah Pak Mulyana wali kelas mereka yang sepertinya sedang mencari buku juga di perpus.
     "hey kamu Ari dan Uki kan?" ari yang akan tertidur sontak agak kaget ketika Pak Mulyana menyapa.
     "Ah, ia pak" jawab ari dengan mata yang merah, dan sedang berupaya mengumpulkan kesadarannya
     Pak Mul tersenyum dengan senyuman khasnya yaitu mata yang terpejam, lalu ia melirik ke arah Ari, uki pun mengikuti arah lirikan Pak Mul, lalu ia Mencoba membangunkan Ari "BukKkkkkk,,," Uki dengan memukul kepalanya dengan buku yang seadng ia pegang "Ari bangun" ucapnya dengan sedikit berbisik, Ari langsung terbangun dan menengok kanan kiri ketika mata ari melakukan kontak langsung dengan mata Pak Mul, Ari pun langsung memberi senyum dan sapaan "Eh, Pak" dengan senyum dan mata yang merah.
     "wah kalian rajin ya baca-baca di perpus"
     "ia lumayan lah pak, sekedar untuk mengisi waktu luang" jawab Uki
     "ah ia, bapa juga sepertinya jarang ke perpus ya? atau baru kali ini ke perpus pak" sanggah Ari
     "wah? ia saya memang jarang ke perpus, ko kamu tau?"
     "yah soalnya waktu kelas X saya lumayan cukup sering mengunjungi perpus pak" 
     "untuk mendapatkan peringkat pertama di kelas XI Ipa2 sepertinya akan sulit kalo sainganku adalah seorang kutu buku perpus ya? potong Uki dengan sedikit senyum
     " sadeui??? ga kutu juga kali" jawab Ari dengan rada sospol (sosorongot poplotot)
     "hahaha,,, wak bagus kalo begitu di kelas saya ternyata ada siswa-siswa yang rajin,, bagus lah lanjutkan ya, bapak mau mencari buku dulu" ucap paK mul Sambil ngaleos meninggalkan Kami
      "ia pak" jawab mereka

      Setelah Pak mulyana Pergi ari dan uki yang sudak tidak kuat menahankanduk sudah bersiap-siap mengambil posisi yang nyaman untuk tidur, baru saja Ari akan memundukkan kepala ke meja secara tidak sengaja matanyya melirik ke arah pintu perpus dan ari sepertinya tidak kelihatan mengantuk lagi, uki yang melihat ari yang mematung seperti itu merasa bingung, uki memukulnya dengan duku, namun ari tidak mengalihkan pandanganya dan tidak mengacuhkan keadaan di sekitarnya, karena merasa penasaran, uki mengikuti arah pandangan mata ari dan seketika itupun uki mematung. Seorang balita cantik berjalan menuju kearahnya, dan ternyata itu adalah wanita yang ditemui oleh mereka saat tadi pagi.
      "wah baru saja aku pindah kemari, ternyata sudah banyak tugas ya"
      "ia, maklum lah namanya juga sekolah ris"
      "benar juga yah, ah ia terimakasih ya dian sudah mau menemaniku ke perpustakaan padahal aku anak baru dan kita elum saling kenal"

      "SAntay saja Ris, toh dengan anak-anak dikelas juga aku belum kenal semua"
      Ari da uki masih belum memalingkan pandangannya saat mereka sedang tak sadarkan diri karena kecantikan mahluk tuhan wanita itu memandang ke arah Ari dan Uki, mereka  terkejut dan langsung tersentak, wanita itu hanya tersenyum mereka pun membalas senyum.
      "Hey kalian yang tadi pagi itu ya?"

      "ah? kami? ia ia ia"
      "Emh ia kenalkan aku Risa ini temanku Dian",

      "Hai" sapa dian dengan ramah dan senyum dan Rupa tak kalah cantik dengan Risa
      "Hai jg aku Ari", "aku Uki" jawab mereka dengan antusias
      "aku baru saja pindah ke sekloah ini, aku baru 2x bertemu bengan kalian, dan setiap bertemu  kalian itu seperti menjadi patung tak bergerak, kalian ini unik ya?" ucap Risa dengan Ramah dan sedik tawa
      "tidak juga kami biasa-biasa saja, senang berkenalan denga kalian" kata ari sambil mengusap-ngusap tangannya karena gerogi
       "oh ia kalo boleh tau Risa dan dian Ini kelas apa? sambung Uki
       "kami kelas XI IPA I" Jawab Dian
       "kalau begitu kita tetanggaan kami kelas XI IPA2" Sambung Ari dengan wajah penuh semangat

       "wah bagus kalau" sambung Dian
       "yah kalau begitu sampai jumpa lagi kami  mau cari-cari buku, mau ngerjain tugas" 
Begitulah perkenalan Mereka dengan Risa dan Dian sepertinya benih benih cinta busuk telah tertanan di hati Ari dan Uki, beberapa lama termenung. Ari dan Uki tiba-tiba saling memandang dengan penuh kekhawatiran
      "Ri kalo Dian dan risa kelas XI IPA 1, berarti mereka satu kelas dengan rihan dan ihsan?"
      "benar ki,  itu juga yang aku pkirkan"


Suasana sedikit menegang mereka terdian dan apa yang akan terjadi selanjutnya???? nantikan SHKP chapter 4,, hha,,, to be continued
        
    

No comments:

Post a Comment